Proses Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton
We do not received extra charges

Contact Info

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton

Pekerjaan struktur beton merupakan salah satu tahapan paling penting dalam konstruksi bangunan, baik untuk gedung bertingkat, jembatan, maupun infrastruktur lainnya. Kualitas struktur beton sangat menentukan kekuatan, keamanan, dan umur bangunan. Oleh karena itu, proses pelaksanaan pekerjaan struktur beton harus dilakukan sesuai standar teknis yang berlaku.

1. Persiapan Pekerjaan

Sebelum pekerjaan beton dimulai, dilakukan beberapa persiapan, antara lain:

  • Pembersihan lokasi dari kotoran, sisa material, atau genangan air.

  • Pemeriksaan gambar kerja untuk memastikan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan.

  • Penyediaan material seperti semen, pasir, kerikil, dan air sesuai spesifikasi teknis.

  • Pengaturan peralatan seperti molen, vibrator, scaffolding, dan alat pengangkut beton.

2. Pemasangan Bekisting

Bekisting adalah cetakan yang berfungsi membentuk beton sesuai desain struktur. Dalam pemasangannya, perlu diperhatikan:

  • Kekuatan bekisting agar mampu menahan beban beton basah.

  • Kerapatan sambungan untuk mencegah kebocoran adukan beton.

  • Penyangga yang stabil sehingga bentuk struktur tidak berubah saat pengecoran.

3. Pemasangan Tulangan

Tulangan beton (besi) berfungsi memperkuat struktur dari gaya tarik. Proses pemasangannya meliputi:

  • Pemotongan dan pembengkokan besi sesuai gambar kerja.

  • Pemasangan dengan jarak yang tepat menggunakan spacer atau dobels.

  • Pengikatan dengan kawat bendrat agar posisi tulangan tidak bergeser saat pengecoran.

4. Pengecoran Beton

Tahap pengecoran harus dilakukan dengan cermat agar menghasilkan beton yang padat dan kuat. Langkah-langkahnya antara lain:

  • Pencampuran material menggunakan molen atau batching plant dengan takaran yang sesuai.

  • Pengangkutan adukan beton dengan gerobak dorong, bucket crane, atau pompa beton.

  • Penuangan adukan secara bertahap dan merata ke dalam bekisting.

  • Pemadatan menggunakan vibrator untuk menghindari rongga udara (honeycomb).

5. Perawatan Beton (Curing)

Setelah pengecoran, beton harus dirawat agar tidak cepat kering dan retak. Beberapa metode curing:

  • Penyiraman rutin dengan air selama minimal 7 hari.

  • Penutupan dengan karung basah atau plastik agar kelembaban terjaga.

  • Penggunaan curing compound sebagai pelapis untuk mengurangi penguapan.

6. Pembongkaran Bekisting

Bekisting dapat dibongkar setelah beton mencapai kekuatan yang cukup. Waktu pembongkaran biasanya:

  • Dinding dan kolom: 1–2 hari.

  • Balok dan pelat lantai: 7–14 hari tergantung mutu beton.

  • Struktur besar: menyesuaikan hasil uji kuat tekan beton.

Kesimpulan

Proses pelaksanaan pekerjaan struktur beton meliputi persiapan, pemasangan bekisting, pemasangan tulangan, pengecoran, perawatan, hingga pembongkaran bekisting. Setiap tahap harus dilakukan sesuai standar agar bangunan memiliki kualitas, keamanan, dan daya tahan yang optimal.

Dengan memahami tahapan ini, diharapkan pelaksanaan konstruksi dapat berjalan lebih terarah, efisien, dan menghasilkan struktur beton yang berkualitas tinggi.

Baca Juga: Cara Memilih Tukang Bangunan yang Profesional